Memang sifat semulajadi aku agak pendiam...dan lebih selesa begitu...
Kalau jumpa orang yang petah...bercerita itu ini...dia lah hebat dialah yang betul dialah yang tahu....aku lebih selesa DIAM.
Kekurangan aku yang itu menjadikan aku amat kagum dengan orang yang petah...org yang tampak yakin bila bercakap dan berhujah...bijak dan punyai kredibiliti tinggi...HEBAT!!
Jadi...untuk memujuk hati yang lara...dan mencari kelebihan di sebalik kekurangan itu...aku surfing dan surfing dan terjumpa coretan di bawah
Bagi mereka yang beriman, lidah yang dikurniakan Allah itu tidak digunakan untuk berbicara sesuka hati dan sia-sia. Sebaliknya digunakan untuk mengeluarkan mutiara-mutiara yang berhikmah.
Oleh itu, DIAM adalah benteng bagi lidah manusia daripada mengucapkan perkataan yang sia-sia.
HIKMAH DIAM:
- Sebagai ibadah tanpa bersusah payah
- Perhiasan tanpa berhias
- Kehebatan tanpa kerajaan
- Benteng tanpa pagar
- Kekayaan tanpa meminta maaf kepada orang
- Istirehat bagi kedua malaikat pencatat amal
- Menutupi segala aib
Alhamdulillah...setidak-tidaknya ada hikmah di sebalik DIAM. Namun perlu juga rasanya perbaiki sedikit kekurangan ini. Semoga doa di bawah dijadikan amalan. Semoga Allah kurniakan aku dengan lidah yang dapat meluncurkan kata-kata hikmah dan bijaksana serta memberi menfaat pada diri sendiri dan orang yang mendengarnya....Aamiiin..Hadis-hadis Rasullullah mengenai kelebihan diam yang bermaksud:
“Barangsiapa yang banyak perkataannya, nescaya banyaklah silapnya. Barangsiapa yang banyak silapnya, nescaya banyaklah dosanya. Dan barangsiapa yang banyak dosanya, nescaya neraka lebih utama baginya” (Riwayat Abu Naim)“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhirat, maka hendaklah ia berkata yang baik atau diam”. (Riwayat Bukhari & Muslim)
“Barangsiapa diam maka ia terlepas dari bahaya”. (Riwayat At-Tarmizi)
Doa agar lancar berbicara ini terdapat dalam Surah Thoha ayat 25-28:
قَالَ رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي (25) وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي (26) وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِي (27) يَفْقَهُوا قَوْلِي (28
Berkata Musa: “Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku
No comments:
Post a Comment